Berita ekonomi "Retail Sales m/m" dengan dampak tinggi yang dijadwalkan tanggal 16 September 2025 pukul 19:30 WIB menunjukkan angka penjualan ritel bulanan (month-over-month/m/m) di Amerika Serikat. Angka perkiraan (forecast) adalah 0.2%, sementara angka sebelumnya (previous) adalah 0.5%. Perbedaan antara angka perkiraan dan angka sebelumnya menunjukkan potensi penurunan penjualan ritel.

Analisis Dampak terhadap USD:

Penurunan penjualan ritel dari 0.5% menjadi 0.2% (atau bahkan lebih rendah jika angka riil lebih buruk dari perkiraan) mengindikasikan melemahnya aktivitas ekonomi di Amerika Serikat. Ini bisa memiliki beberapa dampak pada USD:

• Negatif: Jika angka riil sesuai atau lebih rendah dari perkiraan (0.2%), pasar kemungkinan akan menafsirkannya sebagai tanda pelemahan ekonomi AS. Ini dapat menyebabkan investor mengurangi eksposur mereka terhadap USD, karena pertumbuhan ekonomi yang lambat biasanya mengurangi daya tarik suatu mata uang. Akibatnya, nilai USD cenderung melemah terhadap mata uang lainnya. Kekhawatiran tentang potensi resesi juga bisa memperkuat sentimen negatif ini.

• Positif (kecil kemungkinan): Hanya jika angka riil jauh lebih tinggi dari perkiraan (misalnya, di atas 0.5%), maka bisa terjadi reaksi positif. Ini akan menunjukkan kekuatan ekonomi AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan, yang dapat meningkatkan permintaan terhadap USD dan memperkuat nilainya. Namun, kemungkinan skenario ini lebih rendah mengingat perkiraan yang sudah rendah.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, kemungkinan besar berita ini akan berdampak negatif terhadap USD jika angka riil sesuai atau lebih rendah dari perkiraan. Semakin besar perbedaan antara angka riil dan angka sebelumnya (0.5%), semakin besar kemungkinan pelemahan USD. Namun, perlu diingat bahwa reaksi pasar terhadap data ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti sentimen pasar secara keseluruhan, kebijakan moneter Federal Reserve, dan peristiwa global lainnya. Oleh karena itu, analisis ini hanya merupakan prediksi berdasarkan informasi yang terbatas. Untuk analisis yang lebih komprehensif, perlu mempertimbangkan faktor-faktor tambahan tersebut.

• Alasan Utama (Fundamental & Sentimen): Angka perkiraan Retail Sales m/m yang sudah sangat rendah (0.2% dari sebelumnya 0.5%) menunjukkan bahwa pasar sudah mengantisipasi pelemahan signifikan dalam aktivitas belanja konsumen AS. Jika angka riil sesuai dengan perkiraan (0.2%) atau bahkan lebih rendah, hal ini akan mengonfirmasi kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi. Penjualan ritel yang lesu merupakan indikator utama kesehatan konsumen dan secara tidak langsung GDP. Konfirmasi pelemahan ini akan menekan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed), bahkan memicu spekulasi pemotongan suku bunga di masa depan, yang secara inheren negatif bagi USD. Sentimen umum para trader cenderung "risk-off" untuk USD jika data ini mengonfirmasi tren negatif.
• Kebiasaan Trader & Reaksi Pasar:

• Skenario Negatif (Paling Mungkin): Jika angka riil sama dengan atau lebih rendah dari 0.2%, maka reaksi pasar terhadap USD kemungkinan akan negatif kuat. Para trader akan menafsirkan ini sebagai konfirmasi tren perlambatan ekonomi, mendorong penjualan USD. Algoritma trading dan stop-loss dapat mempercepat pelemahan ini, terutama jika angka jauh di bawah 0.2% (misalnya, negatif). Ini juga akan meningkatkan daya tarik aset safe-haven lainnya.

• Skenario Positif (Surprise): Hanya jika angka riil secara signifikan lebih tinggi dari perkiraan 0.2% (misalnya, 0.4% atau bahkan melebihi angka sebelumnya 0.5%), USD dapat mengalami penguatan. Ini akan menjadi kejutan positif, menunjukkan ketahanan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan, memicu short-covering dan mengurangi kekhawatiran resesi. Namun, kemungkinan skenario ini lebih rendah mengingat proyeksi yang sudah suram. Jika angka hanya sedikit di atas 0.2% (misalnya 0.25%), reaksi bisa jadi netral atau sedikit positif sementara, namun tidak mengubah gambaran besar pelemahan.
• Faktor Tambahan: Selain data itu sendiri, reaksi pasar juga akan sangat dipengaruhi oleh narasi ekonomi makro saat itu (apakah ada sentimen resesi yang kuat, pernyataan dari pejabat The Fed baru-baru ini, atau data ekonomi AS lainnya yang dirilis di sekitar waktu yang sama). Namun, data dampak tinggi seperti Retail Sales cenderung memiliki respons langsung yang kuat.