Berita ekonomi "Retail Sales m/m" dengan dampak tinggi yang diumumkan pada 17 Juni 2025 pukul 19:30 WIB menunjukkan penurunan penjualan ritel sebesar -0.6% secara bulanan (m/m). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan angka sebelumnya yang menunjukkan peningkatan 0.1%.
Penjelasan:
- Retail Sales (Penjualan Ritel): Merupakan indikator kunci yang mengukur pengeluaran konsumen pada barang-barang non-durable (barang habis pakai) dan durable (barang tahan lama) di sektor ritel. Penurunan angka ini mengindikasikan melemahnya aktivitas ekonomi dan pengeluaran konsumen. Konsumen mungkin mengurangi belanja karena beberapa faktor, seperti inflasi yang tinggi, suku bunga yang meningkat, atau ketidakpastian ekonomi.
- m/m (Month-over-Month): Artinya perbandingan angka penjualan ritel bulan Juni 2025 dengan bulan Mei 2025.
- Impact: High: Artinya rilis data ini diperkirakan akan memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar keuangan, khususnya terhadap nilai tukar USD.
- Forecast: -0.6%: Para analis memperkirakan penurunan penjualan ritel sebesar 0.6%. Angka aktual yang diumumkan akan dibandingkan dengan angka perkiraan ini.
Analisis Dampak terhadap USD:
Penurunan penjualan ritel yang lebih besar dari perkiraan (-0.6%) akan cenderung melemahkan USD. Mengapa?
- Pertumbuhan Ekonomi yang Lemah: Penurunan penjualan ritel menunjukkan melemahnya perekonomian AS. Hal ini dapat mendorong The Federal Reserve (bank sentral AS) untuk mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih longgar (misalnya, menurunkan suku bunga) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter yang longgar biasanya mengurangi daya tarik investasi di USD, sehingga melemahkan nilai tukarnya.
- Kurangnya Permintaan: Penurunan pengeluaran konsumen menunjukkan kurangnya permintaan agregat di ekonomi AS. Hal ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang selanjutnya dapat melemahkan USD.
- Reaksi Pasar: Pasar cenderung merespon negatif terhadap data ekonomi yang lebih buruk dari perkiraan. Investor mungkin akan mengurangi posisi mereka di USD dan beralih ke mata uang lain yang dianggap lebih aman atau memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik.
Namun, jika penurunan penjualan ritel lebih kecil dari perkiraan atau bahkan positif, maka hal ini akan cenderung menguatkan USD. Hal ini dikarenakan pasar akan menafsirkan data tersebut sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi AS.
Kesimpulan:
Data penjualan ritel yang dirilis sangat penting untuk dipantau. Jika angka riil sesuai atau lebih buruk daripada perkiraan (-0.6%), tekanan pelemahan terhadap USD akan cukup signifikan. Sebaliknya, jika lebih baik dari perkiraan, USD cenderung menguat. Namun, perlu diingat bahwa ini hanya salah satu faktor yang mempengaruhi nilai tukar USD, dan faktor-faktor lain seperti sentimen pasar, geopolitik, dan data ekonomi lainnya juga berperan penting.